Halaman

Laman

Senin, 25 November 2013

Memotret balita

Gampang-gampang susah untuk memotret balita yang sedang asik bermain. Saking licahnya mereka akan terasa sulit untuk mendapat momen pas untuk menekan shutter. Namanya juga balita, susah untuk di atur untuk gaya tertentu. Dari situlah bagi kita yg memburu momen dengan objek balita haruslah kerja ekstra keras hehehe, mulai dari pindah-pindah tempat mengambil gambar karena objek tidak akan selalu menghadap ke kamera. Settingan pun untuk shutter speed sebaiknya di angka besar agar hasil yang kita tangkap tidak goyang. Bisa juga dengan sutter di angka kecil dengan teknik panning. Foto akan terlihat lebih hidup. Memanfaatkan 1 titik fokus bisa juga di coba. Ini untuk menghindari hasil yang missed focus. Cobalah untuk mengambil gambar sejajar dengan tinggi balita. Kalau lebih tinggi kesaannya balita terlihat sangat kecil dan mirip mainan. Dan yang paling utama adalah masuklah ke dunia mereka, sesering mungkin untuk berinteraksi untuk memudahkan kita mendapat momen untuk memotret.

 penulis: Nhynk Litod
 

Minggu, 24 November 2013

sekilas sejarah Instagram


Ada banyak deretan aplikasi media sosial yang bisa kita gunakan untuk memperkenalkan keindahan objek wisata yang dalam sisi publikasi masih kurang. Salah satunyan adalah instagram. Media sosial berbagi foto dan video ini tergolong aplikasi yang populer bagi pengguna Smartphone berbasis IOS, Android dan  windows Phone (masih versi Beta). Pengguna instagram bukan hanya masyarakat umum saja. Ibu Negara Ani Yudhoyono adalah salah satu pengguna media ini. Foto-foto tentang keindahan indonesia tersaji di akun Ibu negara yang memang gemar dan penghobi fotografi.

Sekilas sejarah Instagram, Pengembangan Instagram dimulai di San Francisco oleh Burbn Inc. yang digawangi Kevin Systrom dan Mike Krieger. Saat itu, keduanya memang tengah fokus pada dunia fotografi mobile. Barulah pada 6 Oktober 2010 mereka memutuskan untuk merilis produknya ke Apple App Store.

Meskipun merupakan aplikasi baru, pengguna Instagram telah mencapai 1 juta orang pada Desember 2010. Awal Januari 2011 Instagram menambahkan Hashtags untuk lebih memudahkan pengguna menemukan foto yang mereka cari. Sebulan berselang, Instagram mengumumkan kemajuan finansial sebesar US$ 7 juta berkat dukungan para investor. Kesepakatan tersebut membuat nilai jual Instagram melonjak ke angka US$ 25 juta.

Hal ini semakin menguatkan posisi Instagram sebagai salah satu aplikasi yang paling banyak diminati. Terbukti pada Juni 2011 mereka mengumumkan telah memiliki sekitar 5 juta pengguna. Belum genap satu tahun semenjak peluncurannya atau pada Agustus 2011, tercatat sebanyak 150 juta foto diunggah ke Instagram.

Pada bulan September di tahun yang sama, mereka meluncurkan versi 2.0 di App Store dengan menambahkan fitur baru seperti Live Filter, foto resolusi tinggi, Tilt Shift secara instan, dan yang lainnya. Jumlah pengguna pun semakin meningkat menjadi 10 juta.Kini, pengguna Instagram di iOS diklaim melebihi 30 juta.
Pada awal April 2012 lalu, mereka merilis aplikasinya dalam versi Android. Sesuai dugaan, hanya dalam waktu satu hari Instagram Android diunduh sebanyak 1 juta kali. Nilai jual mereka pun mencapai US$ 500 juta (Rp 4,5 triliun).

Tak lama setelah merilis versi Android, kabar mengejutkan datang ketika Facebook mengumumkan telah membeli Instagram dengan nilai fantastis, yakni US$ 1 miliar (Rp 9 triliun). Kabarnya, pembelian ini telah menguras seperempat dari total kas yang dimiliki jejaring sosial terbesar itu.

Selama kiprahnya di ranah aplikasi, beberapa penghargaan sempat diraih oleh Instagram dan para punggawanya. Berikut beberapa daftar penghargaannya.
- Runner-up "Best Mobile App" 2010 oleh TechCrunch
- Kevin Systrom mendapat peringkat ke-66 dalam "The 100 Most Creative People in Business in 2011".
- "Best Locally Made App" di SF Weekly Web Awards.
- Terpilih sebagai "App of the Year 2011" oleh Apple

Pada tanggal 9 April 2012, Facebook mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan (dan 13 karyawan) dengan harga sekitar $ 1 miliar dalam bentuk tunai dan saham, dengan rencana untuk tetap dikelola secara mandiri.

Spot Fotografi Air terjun Lolan

Spot untuk pencinta lanscape dan objek wisata yang dibahas kali ini adalah sebuah kawasan wisata di Desa Lolan. Lolan yang berada di Kecamatan Bolaang Timur, Bolaang Mongondow (Bolmong) tak hanya memiliki pantai pasir hitam yang memikat para pengunjung untuk datang ke tempat tersebut. Daerah ini juga mempunyai air terjun yang bisa menjadi tempat wisata yang asyik.

letak wilayah yang mudah di jangkau oleh masyarakat umum menjadi tempat ini mudah untuk dikenal dengan keindahan yang wajib dikunjungi. Dengan kondisi alam  itu, sehingga masyarakat Desa Lolan menjadikan prioritas utama untuk  dunia wisata  untuk Kabupaten Bolaang Mongondow.

Air terjun setinggi kurang lebih 15 meter ini memiliki daya tarik tersendiri untuk masyarakat. Tapi sayang media publikasi untuk wisata yang satu ini masih terbilang kurang. Andai di kelola lebih serius lagi, bisa menjadi pendapatan tambahan bagi warga sekitar.

Akses masuk ke  air terjun tidak jauh dari pemukiman warga. Sehingga mudah di jangkau oleh pengunjung yang baru pertama kalinya ke air terjun ini. Dari Kotamobagu, perjalanan menuju Air Terjun Lolan bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat sekitar satu jam melalui Jalan Trans Sulawesi. Sesampainya di Lolan, perjalanan dilanjutkan kembali, Jarak dari Jalan Trans Sulawesi ke Air Terjun Lolan sekitar tiga kilometer. Kondisi jalan memang tak begitu baik karena belum sepenuhnya di aspal. Di kawasan air terjun sendiri masih bisa dikatakan alami dengan pohon-pohon yang mengelilingi.

Tarian Kabela dari Bolaang Mongondow



Budaya Tari adalah budaya yang sangat di kenal pada setiap daerah di masyarakat yang di perlihatkan pada setiap perayaan acara, upacara adat, dan lain-lain. Pengertian tari adalah gerakan tubuh yang mengikuti irama yang terpadu secara indah, dalam gerakan tari mengandung banyak arti yang di perlihatkan melalui gerakan indah bersama irama yang mengiring.



Tari Kabela merupakan sebuah  tari daerah Sulawesi Utara asal Bolaang Mongondow yang diangkat dari adat dan budaya masyarakat Bolaang Mongondow. Tari kabela dalam garapannya mengungkapkan bagaimana peran masyarakat untuk menyambut tamu yang dihormati yang berkunjung ke daerah Bolaang Mongondow. Tari Kabela ini biasanya dilakukan oleh para penari wanita dengan jumlah ganjil (3, 5, 7, 9) penari dan diiringi musik/lagu tradisional Bolaang Mongondow. Tarian Kabela saat ini sering digunakan pada acara pestapernikahan.Tari ini antara lain menonjolkan gerakan utama berupa salam takzim dengan kedua tangannya di depan dada, melempar bunga (yang diambil dari dalam kotak kabela),bersimpuh di lantai, juga merias wajah agar lebih patut menjamu tamu yang dihormati. Tarian sering diiringi lagu Kosili-Sili gubahan seniman serba bisa asal Bolaang Mongondow, B. Ginupit. Lagu yang dinamis namun penuh irama yang meliuk-liuk sehingga sangat serasi dengan gerak lincah penuh kejutan dari para penari. Tari Kabela sangat cepat mendapat apresiasi dihati masyarakat,karena semangat dari makna yang dikandung tari itu sendiri yang memuliakan penerimaan dan persahabatan.


main Macro & Nature close up di Tuduaog

Tuduaog, sebuah desa terpencil di batas Kota Kotamobagu dengan kabupaten Bolaang Mongondow menyimpan pesona alam yang luar biasa indah. udara yang masih segar dan hutan yang masih alami.meski jalur yang di tempuh tidak terlalu jauh dari Kota Kotamobagu, namun medan yang dilalui cukuplah berat karena keadaan infrastruktur jalan yang luar biasa hancur. namun lelah di perjalanan seolah-olah hilang saat tiba di lokasi.
banyak objek yang bisa kita abadikan disini. mulai dari bunga, rumput liar, tanaman sejenis paku yang mulai tumbuh, kupu-kupu, serangga dan sebagainya. selalu ada objek menarik di mata saya untuk di tempat ini.
tak ada salahnya untuk pencinta macro fotografi untuk berkunjung ke tempat ini. dan rasakan sendiri rangkaian moment-moment indah dibalik lensa anda. 


Sabtu, 23 November 2013

MENIKMATI SUNRISE DI PANTAI PINAGUT

sebuah hadiah yang sangat wah dari alam saat bangun pagi. apalagi kalau bukan suguhan sunrise yang begitu menawan. inilah yang saya rasakan saat menikmati sunrise di pantai pinagut, Boroko, Bolaang Mongondow Utara. banyak orang berkunjung ke pantai ini. memang, pantai ini sudah banyak dikenaldan dikunjungi oleh masyarakat Bolaang Mongondow Utara. pantai yang bersih dan pesona pasir putih menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung. aksesnya pun mudah, letaknya tidak jauh dari jalan trans sulawesi. dan yang paling utama "GRATIS". tidak ada biaya atau tiket masuk ke kawasan wisata pantai pinagut.

KEINDAHAN PANTAI TANJUNG BUAYA

Foto ini saya ambil di kawasan wisata tanjung buaya desa tanjung buaya Bolaang Mongondow Utara. Hamparan bebatuan yang menjadi rumah bagi satwa air menambah kesan yang indah di pantai ini. konon nama tanjung buaya berasal dari adanya batu yang berbentuk mirip buaya. tapi saat ini batu tersebut yang menjadi asal mula nama pantai ini sudah tidak di temukan lagi karena sudah hancur oleh bom saat masa penjajahan dulu. spot ini menjadi favorit saya karena lokasinya tidak terlalu jauh dari jalan trans sulawesi. keramahan masyarakat sekitar serta alamnya yang masih dikatakan perawan membuat yang datang berkunjung ingin berlama-lama menghabiskan waktu di tempat ini.